JASMERAH
Asing dengan istilah jasmerah? Apa itu Jasmerah? Jasmerah merupakan akronim dari jangan sekali-kali melupakan sejarah atau jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Istilah ttersebut memang sangat populer di Indonesia. Jasmerah dipopulerkan oleh presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
Seperti yang sudah sangat kita ketahui bahwa Ir. Soekarno memiliki kemampuan luar biasa dalam berpidato. Kecakapannya dalam berpidato mampu membius siapa pun yang mendengarnya. Suaranya yang lantang, membuat siapa pun terkesima, berhenti dari apa yang sedang dilakukan dan fokus mendengarkan apa yang Beliau katakan.
Sebagai seorang presiden, tentu Beliau memiliki banyak kesempatan untuk berpidato, termasuk pidato kenegaraan dalam peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Tercatat beberapa pidato kenegaraan Beliau yang terkenal diantaranya berjudul “ Tujuh Belas Agustus “ yang disampaikan pada saat peringantan Hari Kemerdekaan yang pertama yaitu pada Jumat, 17 Agustus 1945, “Sekali Merdeka Tetap Merdeka” disampaikan pada Sabtu, 17 Agustus 1946, “Rawe-Rawe Rantas, Malang-Malang Putung”, memiliki makna apa pun yang menghalangi maksud dan tujuan harus disingkirkan, disampaikan pada Minggu, 17 Agustus 1947, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Di antara sekian banyak pidato, salah satu yang paling terkenal adalah pidato yang berjudul “Jangan Sekali – kali Meninggalkan Sejarah” atau yang kenal dengan istilaj Jas Merah. Pidato tersebut merupakanpidato kenegaraan yang terakhir selama masa jabatan Beilau sebagai presiden. Jas Merah dibawakan pada perayaan hari kemerdekaan RI yang ke-21 yang jatuh pada Rabu, 17 Agustus 1966.
Menurut catatan sejarah, Jasmerah adalah semboyan yang diberikan oleh Kesatuan Aksi 66 untuk pidato kepresidenan tersebut. Presiden sendiri tidak menyinggung sama sekali istilah jasmerah dalam pidatonya itu. Kemudian untuk mempertahankan garis politiknya yang berlaku, Presiden menggunakan istilah tersebut sebagai judul dari pidatonya.
Dalam pidato tersebut Ir, Soekarno hanya menyebutkan beberapa hal pentig antara lain bahwa kita sedang menghadapi tahun-tahun yang gawat, perang saudara dan lainnya. Berikut sedikit kutipan dari isi pidato Jasmerah.
Abraham Lincoln berkata,”one cannot escape history, orang tidak dapat meninggalkan sedjarah”, tetapi saja tambah, “Never leave history.”. Inilah sedjarah perdjuangan, inilah sedjarah history-moe. Peganglah teguh sedjarahmoe itu, never leave your own history! Peganglah jang kita miliki sekarang, jang adalah AKOEMOELASI daripada hasil SEMOEA perdjuangan kita di masa lampau. Djikalau engkau meninggalkan sedjarah, engkau akan berdiri di atas vacuum, engkau akan berdiri di atas kekosongan dan lantas engkau mendjadi bingoeng dan akan berupa amoek, amoek belaka. Amoek seperti kera kejepit di dalam gelap.
Sebagai generasi penerus bangsa, sudah sepatutnya kita untuk melanjutkan dan mempertahankan apa yang kita miliki sekarang, dengan tidak pernah meninggalkan sejarah. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah.
Penulis: Siti Zaenatun
Komentar
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Budaya Positif sebuah Harapan dan Tantangan
Oleh: Pranoto Calon Guru Penggerak Recognisi Angkatan 9 Budaya positif sebagai perwujudan nilai-nilai kebajikan universal yang diterapkan di sekolah. Untuk menumbuh kembangkan
Manfaat Olahraga
Oleh: Ra Aisyah R. / IX E Semua orang tahu bahwa olahraga merupakan salah satu hal yang penting bagi kesehatan manusia. Dapat dikatakan juga bahwa olahraga merupakan penyempurnaan dari
aman